Bajak Laut

“Dalam pekerjaan biasa dan terhormat, berarti bekerja mati-matian untuk upah yang sedikit. Sedangkan kehidupan seorang bajak laut,adalah puncak kemenangan dan keserakahan, kepuasan dan kekayaan, kebebasan dan lagi kekuasaan”
Bartholomew Roberts


Sejarah
Boleh dikatakan bahwa sejarah perbajaklautan terjadi secara bersamaan dengan sejarah navigasi. Di sana, di mana terdapat kapal-kapal yang mengangkut dagangan muncul bajak laut yang siap memilikinya secara paksa. Telah dikenal terjadinya pembajakan sejak jaman Yunani kuno. Termasuk dalam jaman republik Romawi mengalami pembajakan oleh para perampok laut. Sejak itu mereka membajak semua kapal-kapal dan masih sampai hari ini terapung di lautan dekat Kalimantan dan Sumatra. Namun demikian, yang terbaik pada sejarahnya yang panjang tertulis pada abad XVI dan XVII, Jaman keemasan Bajak Laut.


Bab yang bersifat paling dalam pada sejarah perbajaklautan berhubungan dengan perkembangan kepulauan Caribe pada era itu, episode yang secara melekat berhubungan dengan sejarah keberadaan kerajaan Spanyol di Amerika.


Asal dari perbajaklautan di Karibe harus dicari dalam keputusan Paus Alejandro VI, tahun 1493, di mana Spanyol dan Portugis dianugrahkan hak untuk memiliki tanah asing yang mereka temukan, setelah kedatangan Colombus di Dunia Baru.
Kepemilikan Spanyol bersituasi dari garis batas yang ditentukan, 100 league
(3mil) ke sebelah barat Pulau Cabo Verde; teritori yang bersituasi dari sebelah timur garis yang tersebut di atas, adalah teritori Portugis.


Francis I dari Perancis protes terhadap keputusan yang dibuat oleh Paus- ia menjawab Paus: “Saya ingin melihat tesstamen Adam, apa alasannya saya tidak dimasukkan ke dalam bagian dari dunia ini”


Kerajaan Inggris, masih belum mempunyai Angkatan Laut, tidak dapat turut campur dalam masalah ini, namun tahun-tahun belakangan Drake berkata: “Tidak akan ada perdamaian di sebrang garis itu”.


Perancis dan Inggris akhirnya terdampar di luar garis kekayaan Amerika; dan Spanyol, dengan politik yang salah, memperburuk lagi situasi dengan menutup perdagangan di Dunia Baru terhadap orang-orang asing. Semua kapal asing yang berlaut di lautan Dunia Baru mulai dari waktu itu dianggap bajak laut.


Reaksi pertama muncul dari Perancis. Karena Francis I kekurangan angkatan Laut, ia memprovokasi pelaut-pelaut partikular untuk membajak dan sekitar tahun 1537 kepulauan Karibe mulai dipenuhi oleh para bajak laut Perancis.


Setelahnya, Inggris mulai memperhatikan atensinya pada Amerika dan, bermimpi akan rampasan harta karun, munculah pertama kalinya bajak laut Inggris di Karibe, di bawah proteksi Ratu Elizabeth.


Kebanyakan dari mereka adalah bangsawan, dan jika bukan, ratu memberikan keluasaan pada mereka untuk masuk dalam kebangsawanan.


Pada kesempatan tertentu, duta Spanyol meminta kepada Ratu dari Inggris untuk mengeksekusi Drake dengan alasan perampokan, setelah ia merampok beberapa tempat. Sebagai jawaban ratu Elizabeth menunggu pelaut itu di Tamesis …untuk memberikan dukungannya pada ksatria itu di sana.


Perompakan sudah lama berlangsung di perairan Asia Tenggara. Selama abad ke-19 Selat Malaka telah lama menjadi jalur laut penting bagi kapal-kapal yang berlayar dari India dan dari Atas Angin ke Tiongkok. Nusantara dipenuhi oleh ribuan pulau, selat-selat sempit, dan muara sungai, yang semuanya menjadi tempat persembunyian sempurna untuk perompak. Fakta geografi ini, beserta dengan faktor-faktor lain, memudahkan perompakan: geografi Kepulauan Nusantara membuat patroli laut menjadi tugas yang sangat sulit.


Perompak tradisional di Asia Tenggara adalah Orang Laut, atau disebut juga Lanun. Mereka bermukim di perkampungan pesisir negara Malaysia, Indonesia, dan Filipina modern.


Bajak laut Tionghoa juga ditemukan dalam jumlah berarti, biasanya orang-orang terbuang dari masyarakat Tiongkok masa dinasti Ching. Mereka menemukan relung dengan memangsa kapal-kapal yang berdagang di Laut China Selatan dengan menggunakan Kapal Jung.


Perompakan juga dapat dilihat sebagai bentuk peperangan yang dilakukan penduduk asli untuk melawan pengaruh Eropa, yang merusak tatanan tradisional masyarakat pedagang di Asia Tenggara.


Wokou atau Bajak laut Jepang adalah bajak laut yang merampok pesisir Tiongkok dan Korea mulai dari abad ketiga belas. Wokou umumnya terdiri dari bajak laut, serdadu, ronin, pedangang dan penyelundup berkebangsaan Jepang.


Tahap awal aktivitas Wokou dimulai pada abad ketiga belas dan berlanjut sampai paruh kedua abad keempat belas. Bajak laut jepang memusatkan perhatian di Semenanjung Korea dan menyebar melintasi Laut Kuning ke Tiongkok. Mengikuti aktivitas bajak laut wokou pada saat itu Dinasti Ming berusaha melarang perdagangan sipil dengan Jepang, meskipun masih mempertahankan perdagangan antarpemerintah. Embargo ini tidak berhasil, dan memaksa para saudagar Tiongkok melindungi kepentingan mereka. Mereka melawan perintah Kekaisaran Dinasti Ming dan berdagang dengan Jepang secara ilegal. Perdagangan antarpemerintah tidak mencukupi keperluan dan membuat banyak perajin bangkrut. Ini memicu tahap kedua aktivitas para Wokou.


Tahap kedua Wokou berlangsung dari awal sampai pertengahan abad keenam belas. Dalam masa ini komposisi dan kepemimpinan para Wokou bergeser menjadi sepenuhnya di Tiongkok. Dalam puncak keemasannya pada dasawarsa 1550-an, Wokou beroperasi di lautan Asia Timur, bahkan berlayar memudiki sungai-sungai besar seperti Sungai Yangtze.


Para Bajak Laut
Barbary Corsair merupakan salah satu bajak laut terkenal dari Afrika Utara yg kerap menyerbu kapal-kapal di daerah Mediterania antara tahun 1520 hingga 1530.Corsair yang paling terkenal adalah Barbarossa bersaudara dan Occhiali.Karena saking melegandanya kisah bajak laut ini,banyak rumah produksi film menganggkat kisah-kisah perjalanan perompakan mereka,contoh film yang diadaptasi dari kisah mereka adalah Sinbad.


Lain Corsair lain juga dengan Sea Dogs.Sea Dogs merupakan bajak laut seperti Sir Francis Drake, yang secara rahasia ditugaskan oleh Ratu Elizabeth I untuk menyerang kapal-kapal Spanyol, musuh-musuh mereka di perairan Karibia.Surat dari Marque yang dikeluarkan oleh Kerajaan memberi restu resmi kepada para penjarah Inggris,sehingga mereka disebut pasukan pribadi (privateer).


Ketika Raja James I menarik surat dari Marque pada tahun 1603,pasukan pribadi digantikan oleh buccaneers yang tidak mengenal hukum dan aturan seperti bajak laut Henry Morgan yang meneror Karibia dari pangkalan-pangkalan di Jamaica seperti Port Royal.


Buccaneer berasal dari bahasa Perancis, boucan (memanggang) karena sebagian besar dari mereka adalah pemburu miskin yang memanggang daging sapi dan babi hasil rampokan mereka.
Perompakan mencapai kejayaannya antara tahun 1690 hingga 1720, disaat sedang ramai-ramainya pelayaran kapal - kapal dagang antara Eropa dan koloni-koloninya diseluruh dunia.
Di Samudera Hindia terdapat Bajak Laut seperti William Kidd dari Madagaskar. Di perairan Bahama, terdapat "calico Jack" Racham dan para Bajak Laut Wanita, seperti Anne Bonny dan Mary Read.


Bajak Laut yang paling terkenal kejahatan dan kesadisannya sepanjang masa adalah "Blackbeard" atau Si Janggut Hitam (nama aslinya Edward Teach), yang selalu muncul dengan gaya khasnya,yaitu kembang api menyala yang terikat pada jenggot hitamnya yang lebat.
Kematian Bajak Laut ini sangatlah tragis, kepala tanpa badannya digelantungkan diatas layar kapal kebesarannya,setelah ia beserta para pengikut-pengiktnya kalah dan terbunuh dalam pertempuran hebat melawan armada Laut Inggris.


Aktifitas Bajak Laut sendiri mulai berkurang setelah tahun-tahun 1720,ketika pada era-era itu Angakatan Laut Inggris meyebar keseluruh Dunia.

Continue reading Bajak Laut

Sebuah Coretan

Cinta itu bagaikan gelombang lautan, siapa yang tak kuat berenang dia akan hanyut di ombang-ambingkan gelombang. Cinta adalah awal dari keremajaan muda-mudi, cintapun dapat membuat kita terlena, awal dari cinta yaitu mata bertatapan hati mulai “Rindu”.
Tampan atau jelek tak peduli, kaya atau miskin tak berarti, bangsawan atau jelata tak berguna, tapi kesetiaan dalah segala-galanya. Cinta yang sejati bukan memandang kecantikan atau ketampanan seseorang, tetapi memandang kesetiaan, kejujuran, kasih sayang dan kemuliaan hati seseorang. Cinta sejati perlu ketabahan hati, cinta sejati tak perlu di ucapkan tapi cukup dirasakan. Kesucian adalah mustika bagi kaum wanita, kesetiaan hiasan bagi kaum pria. Setiap gadis adalah wanita, tapi wanita belum tentu gadis.

by. INUX
Continue reading Sebuah Coretan

Bulan Pagi

Sungguh kamu bagai bulan di pagi hari yang selalu menampakan ketenangan, ya meskipun suara-suara burung “gelecok” menohok senyummu, wajahmu tetap menyiratkan kelembutan. Bila aku bersedih kau sering menghiburku. Oh ... kamu telah menuntaskan hari-hari sepiku, kamu bagaikan kunang-kunang yang memberi arti dalam gelap keputus asaanku.

Aku masih teringat nasehatmu bulan pagi. “sudahi saja semuanya, jangan terlalu disesali kegagalan itu. Di dunia ini masih ada banyak manusia yang lebih menderita dari kamu. Tapi mereka masih bisa tersenyum, dan aku percaya kamu orang yang tegar, tersenyumlah...”.


Bulan pagi walaupun aku telah menyakiti hatimu, tapi kamu tampak tenang seperti bulan di pagi hari, ya itu semua terjadi karena kehilapanku. Cuma ada kabut semu yang mengambang dibening matamu seperti menyendu namun diam. Bulan pagi aku minta maaf atas semua kehilapanku, bulan pagi aku tahu kau tak mungkin bisa memaafkanku.

Bulan pagi mengapa kau selalu diam bila didekatku kali ini. Sikap mu masih setenang bulan diwaktu pagi, tak tersirat sedikitpun riak penyesalan atau kecewa, malah raut wajahmu kali ini... sedikit tanpa perasaan.

by. cholay 2.3
Continue reading Bulan Pagi

Penantian

Kuhitung helai demi helai gerimis
Yang jatuh satu-satu membasahi bumi
Terasa kian lelah hati ini
Melangkah sendiri dalam sepi
Bila penantianku inikah bertepi
Berilah aku jawaban pasti
Agar kasih yang pernah ada
Senantiasa untuk selamanya....

by. M.S
Continue reading Penantian

Gundah

Jangan hanya diam bila ada rasa dalam hati, coba melangkah dan renungkan. Ataukah, kehidupan ini hanya di biarkan menjadi angan tak berarti, seperti angin berhembus dan pergi. Sementara yang lain bahagia, justru kita terjebak dalam dua sisi jalan yang sama namun beda dalam pandangan. Pastikan saja bahwa kita tak pernah salah, sebab kendatipun salah selalu ada kesempatan untuk memperbaiki.

Biarkan gundah itu ada, sebab tanpanya kita takkan pernah peduli pada kenyataan di depan mata. Ketidak adilan selalu menjadi hiasan utama dalam hidup. Diamkan sesaat, lalu biarkan gundah itu sirna dan berlalu. Setiap saat sebenarnya milik kita, hanya saja kita kadang lupa dimana saat kita harus berbuat, dan kadang kitapun lupa saat-saat berharga.

Jangan pernah membiarkan gundah melenakan hati dan melahirkan kebencian. Anggaplah semuanya baik, sebab memang tak ada keburukan di dunia yang ada hanya kehidupan sementara. Yakin saja semuanya awal dari akhir.
by. cholay 2.3
Continue reading Gundah

Mengenal Sejarah Karawang

Kabupaten Karawang, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Karawang. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor di barat, Laut Jawa di utara, Kabupaten Subang di timur, Kabupaten Purwakarta di tenggara, serta Kabupaten Cianjur di selatan.

Topografi. Sebagian besar wilayah Kabupaten Karawang adalah dataran rendah, dan di sebagian di wilayah selatan berupa dataran tinggi.

Demografi. Penduduk umumnya adalah suku Sunda yang menggunakan Bahasa Sunda, tetapi di Karawang terdapat beberapa bahasa dan budaya diantaranya budaya dan bahasa Betawi di daerah utara Karawang tepatnya sebagian Kecamatan Batujaya dan Kecamatan Pakisjaya serta bahasa Jawa Cirebonan di jalur Utara Kecamatan Tempuran Kecamatan Cilamaya Masyarakat pada umumnya memiliki mata pencaharian yang beragam, tetapi banyak yang bekerja sebagai petani.

SEJARAH KARAWANG
Abad ke-17 kerajaan terbesar di Pulau Jawa adalah Mataram dengan rajanya yang terkenal yaitu Sultan Agung Hanyokrokusumo, Sultan Agung adalah seorang raja yang tidak menginginkan wilayah Nusantara dikuasai atau dijajah oleh bangsa asing dan ingin mempersatukan Nusantara dibawah satu kekuasaan bangsa sendiri.

Pada abad ke-17 VOC sudah menanamkan kekuasaannya di Batavia oleh karena itu Sultan Agung berupaya mengusir VOC dari bumi Nusantara dengan jalan menyerang Batavia, tetapi pada waktu itu para raja di wilayah Nusantara belum ada persatuan dan kesatuan untuk menghadapi musuh dari luar, masing-masing berjuang sendiri bahkan ada sebagian yang memihak penjajah.

Hal ini disebabkan adanya politik Devide Et Impera dari penjajah sehingga Sultan Agung bukan saja harus berhadapan dengan serdadu VOC tetapi juga harus menghadapi tentara dari kerajaan Banten. Sebagai daerah atau tempat untuk menyerang VOC di Batavia, Karawang pada waktu itu dikuasasi oleh para prajurit Mataram dijadikan sebagai basis atau pangkal perjuangan. Sultan Agung memerintahkan Rangga Gede untuk :
 Mempersiapkan bala tentara/membenahi prajurit
 Mempersiapakan logistik dengan jalan menjadikan daerah Karawang menjadi
lumbung padi.
Tanggal 14 September 1633 Masehi, bertepatan dengan Tanggal 10 Maulud 143 Hijriyah. Raja Mataram, Sultan Agung melantik Singaperbangsa sebagai Bupati Karawang pertama, sehingga secara tradisi setiap tanggal 10 Mualud diperingati sebagai Hari Jadi Kabupaten Karawang.

Pada zaman revolusi kemerdekaan Republik Indonesia, Karawang merupakan salah satu daerah yang menjadi kancah perjuangan melawan penjajah Belanda, seperti yang dilukiskan dalam sajak Chairil Anwar berjudul " Karawang Bekasi".

Menjelang Proklamasi Kemerdakaan Bung Karno dan Bung Hatta bersama para pemuda militan mempersiapkan diri di Rengasdengklok tepatnya di Kampung Bojong Kecamatan Rengasdengklok, Proklamator Sukarno - Hatta menyusun naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia tahun 1945.

Peristiwa penting ini merupakan bukti otentik bahwa Kabupaten Karawang memiliki nilai HISTORIS yang besar peranannya bagi kejayaan Nusa dan Bangsa sehingga tidak berlebihan kiranya Karawang diberi julukan sebagai daerah pangkal perjuangan, maka di tempat-tempat tersebut dibangun tugu kesepakatan kebulatan tekad untuk memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia. Hal ini tentunya mendorong semua pihak untuk berperan serta dalam melaksanakan pembangunan dengan lebih giat lagi.

Pelat Kuning Kandang Sapi Gede mengawali berdirinya Kab. Karawang
Karawang berdiri sejak dikeluarkannya piagam Pelat Kuning Kandang Sapi Gede oleh Sultan Agung kepada Raden Singaperbangsa dan Raden Wirasaba, 3,8 abad lampau. Saat itu, wilayah Karawang sangat luas, meliputi Bekasi, Subang, Purwakarta.

Memasuki sejarah perjalanan Kabupaten Karawang, kita awali dengan kedatangan seorang Hafidz Qur’an dari Champa sekitar abad ke XV masehi yang bernama Syech Hasanudin bin Yusuf Idofi, atau yang terkenal dengan julukannya, Syech Quro. Ia mendirikan paguron-paguron Islam di Karawang, tepatnya di kampung Pulobata desa Pulokalapa, kecamatan Lemahabang-Wadas. Sejak penyebaran agama yang diwahyukan Allah SWT kepada Rasulullah SAW itulah, kemudian agama Islam menyebar di seantero jagat oleh para waliullah yang terkenal dengan sebutan wali Sanga.

Pada masa penyebaran agama Islam di Karawang, komplek pemakaman Syech Quro masih merupakan hutan belantara dan rawa-rawa. Hal ini bisa kita duga apabila menelaah asal kata Karawang berasal dari bahasa sunda Ka-Rawa-an yang artinya tempat penuh rawa. Nama tersebut sesuai dengan keadaan geografis Kabupaten Karawang yang berawa-rawa. Bukti yang memperkuat pendapat tersebut yakni dengan banyaknya nama-nama daerah di Kabupaten Karawang yang diawali dengan kata Rawa seperti; Rawasari, Rawagempol, Rawa sikut, Rawa Gede, Rawa Merta, Rawa Gabus dan rawa-rawa lainnya.

Namun, menurut sumber lain pada buku-buku Portugis (tahun 1512 dan 1522) menyebutkan, nama Karawang diambil dari bahasa Portugis “Caravan”. Istilah ini diberikan bangsa Portugis karena apabila orang-orang yang bepergian akan melawati daerah rawan, untuk keamanan mereka pergi berkafilah-kafilah dengan menggunakan hewan seperti Kuda, Sapi, Kerbau atau Keledai. Demikian pula halnya yang terjadi pada jaman dahulu, kesatuan-kesatuan kafilah yang dalam bahasa Portugis disebut “Caravan” membuat pelabuhan-pelabuhan di sekitar muara sungai Citarum yang menjorok ke pedalaman Karawang. Sehingga disebut dengan “Caravan” yang kemudian berubah menjadi Karawang. Dalam sumber pada buku-buku Portugis (tahun 1512 dan 1522) tadi, Karawang memang terletak di sekitar Sungai Citarum. Memang pada masa itu, keberadaan Karawang dikenal sebagai jalu Lalu Lintas yang sangat penting untuk menghubungkan Kerajaan Pakuan Padjajaran dengan Kerajaan Galuh Pakuan yang berpusat di daerah Ciamis.

Hal diatas ada kaitannya dengan yang dijelaskan Tendam. Menurut Tendam”…dari Pakuan Padjajaran ada sebuah jalan yang dapat melalui Cileungsi atau Cibarusah, Warung Gede, Tanjung Pura, Karawang, Cikao, Purwakarta, Sagalaherang terus ke Sumedang, Tomo, Sindang Kasih, Raja Galuh, Talaga, Kawali dan akhirya berpusat di kerajaan Galuh Pakuan di Ciamis dan Bojong Galuh. Luas wlayah kabupaten Karawang saat itu, tidak sama dengan luas wilayah Kabupaten Karawang pada masa sekarang. Pada masa itu, luas wilayah Kabupaten Karawang meliputi Bekasi, Subang, Purwakarta dan Karawang sendiri.

Perang Mataram – Banten
Kerajaan Padjajaran runtuh pada tahun 1579 M. Pada tahun 1570 M kerajaan Sumedang Larang berdiri sebagai penerus kerajaan Padjajaran dengan rajanya yang bernama Prabu Geusan Ulun, putra pasangan Ratu Pucuk Umum (disebet juga Pengeran istri) deingan Pangeran Santri keturunan Sunan Gunung Jati dari Cirebon. Kerajaan Ilam Sumedang Larang, pusat pemerintahannya berada di Dayeuh Luhur membawahi Sumedang, Galuh, Limbangan, Sukakerta dan Karawang. Prabu Geusan Ulun wafat pada tahun 1608, dan digantikan oleh putranya Rangga Gempol Kusumahdinata, putra Prabu Geusan Ulun dari istrinya Haris maya keturunan madura.

Pada masa itu di Jawa Tengah telah berdiri kerajaan Mataram dengan rajanya Sultan Agung (1613-1345) yang bercita-cita ingin menguasai Pulau Jawa dan mengusir Kompeni (Belanda) dari Batavia.

Demi menjaga keselamatan wilayah kekuasaan Mataram di daerah Barat, pada tahun 1628 dan 1629, Sultan Agung melakukan penyerangan terhadap VOC (Belanda) di Batavia. Namun gagal sehubungan situasi medan yang sangat berat dan berjangkitnya penyakit Malaria serta karena kurangnya kebutuhan logistik.

Dengan kegagalan tersebut, Sultan Agung mencari strategi penyerangan terhadap kompeni dan menunjuk Karawang sebagai pusat logistik yang mempunyai pemerintahan sendiri dibawah kekuasaan Mataram dan dikomandani oleh seorang pemimpin yang cakap dan ahli perang serta mampu menggerakkan masyarakat untuk membangun pesawahan guna mendukung pengadaan
Logistik dalam persiapan melakukan penyeragan kembali terhadap VOC (Belanda) di Batavia.

Tahun 1632, Sultan Agung mengutus Wiraperbangsa Sari Galuh untuk membawa 1000 prajurit beserta keluarganya ke Karawang. Tujuan pasukan yang dipimpin oleh Wiraperbangsa adalah selain membebaskan pengaruh Banten di Karawang juga untuk mempersiapkan kebutuhan logistik sebagai bekal melakukan penyerangan kembali terhadap VOC (Belanda) di Batavia.

Tugas yang diemban Wiraperbangsa dapat dilaksanakan dengan baik. Hasilnya bahkan sempat dilaporkan kepada Sultan Agung di Mataram. Atas keberhasilannya, Wiraperbangsa dianugerahi jabatan Wedana (sekarang tingkat Bupati) di Karawang dan mendapat gelar Adipati Kertabumi III serta diberi hadiah senjata berupa sebilah Keris yang bernama “Karo sinjang”.

Setelah penganugerahan dilakukan di Mataram, Wiraperbangsa melanjutkan kembali tugasnya dan melakukan perjalanan ke Karawang. Namun takdir illahi berkata lain. Saat singgah sementara untuk menjenguk keluarganya di Galuh, Wiraperbangsa keburu wafat.

Pelat Kuning Kandang Sapi Gede
Jabatan Wiraperbangsa sebagai Wedana di Karawang kemudian digantikan oleh anaknya yang bernama Raden Singaperbangsa yang di anugrahi gelar Adipati Kertabumi IV memerintah di Karawang pada tahun 1633-1677. tugas pokok Raden Singaperbangsa di awal kepemimpinannya adalah mengusir VOC (Belanda) di Batavia.

Untuk itu, Raden Singaperbangsa membangun pesawahan untuk kebutuhan logistik semasa perang. Selain itu, Raden Singaperbangsa juga mendapat tambahan 2000 keluarga.

Pembangunan pusat logistik dan pesawahan demi memenuhi kebutuhan logistik perang itu tersurat dalam “Piagam Pelat Kuning Kandang Sapi Gede” yang bunyinya adalah sebagai berikut; “panget ingkang Piagam Kanjeng ing Ki Rangga Gede ing Sumedang kagadehaken ing si Astrawardana. Mulane sun gdehi peagem, sun kongkon anggraksa kaagengan dalem siti Nagara Agung, kilen waten Cipamingkis, wetan wates Cilamaya, serta kon anunggoni lumbung isina Pun Pari Limang tkes punjul tiga welas jait. Basakala tan anggrawahani piagem, lagi lampahipan Kyai Yudha-bangsa kaping kalih ki wangsa Taruna, ingkang potusan Kanjeng Dalem Ambakta tata titi yang kalih ewu, Wadana nipun Kyai Singaperbangsa, kalih ki Wirasaba kang dipunwadanahakeun ing manir. Sasangpun katampi dipunrenahakeun Waringinpitu lan ing Tanjungpura, anggraksa siti NagaraGung Bongan Kilen, kala nulis piagem ing dina rebo tanggal ping sapuluh sasi Mulud tahun alif. Kang anulis piagem manira anggaprana titi”.

Terjemahan isi piagam tersebut didalam bahasa Indonesia adalah; “Peringatan piagam Raja kepada Ki Ranggagede di Sumedang diserahkan kepada Si Astrawardana. Sebabnya maka saya serahi piagam, ialah karena saya berikan tugas menjaga tanah negara agung di sebelah timur berbatas Cilamaya, serta saya tugaskan menunggu lumbung berisi Padi lima takes lebih tiga welas jahit. Adapun padai tersebut diterima oleh Ki Singaperbangsa, baskalatan yang menyaksikan piagam dan kedua Ki Wangsataruna yang diutus oleh Raja untuk pergi dengan membawa 2000 keluarga. Pimpinannya adalah Kyai Singaperbangsa serta Ki Wirasaba. Sesudah piagam diterima, kemudian mereka ditempatkan di Waringinpitu dan di Tanjungpura. Tugasnya adalah menjaga tanah nagara agung di sebelah barat. Piagam ini ditulis pada hari Rabu tanggal 10 bulan Mulud tahun Alif. Yang menulis piagam ini ialah saya, Anggaprana. Selesai”.

Demikian isi ‘Piagam Pelat Kuningan Kandang Sapi Gede’ yang dibuat pada tanggal 10 bulan Mulud tahun Alif atau hari Rabu tanggal 10 Rabi’ul awal tahun 1043 hijriah, yang bertempatan dengan tanggal 14 September 1633 Masehi dan pada hitungan tahun Jawa/Saka adalah hari Rabu tanggal 10 Mulud 1555.

Tanggal yang tercantum dalam isi Piagam Pelat Kuningan Kandang Sapi Gede kemudian dijadikan sebagai “Hari Jadi Kabupaten Karawang”. Penetapan tanggal itu berdasarkan hasil penelitian panitia sejarah yang dibentuk dengan surat Keputusan Bupati Kepala daerah Tingkat II Karawang, Letkol (inf) H. Husni Hamid dengan SK-nya nomor 170/PEM/H?SK/1968 pada tanggal 1 Juni 1968. adapun bukti hasil penelitian dan pengkajian itu terdapat dalam tulisan para pakar sejarah yakni; Dr. Brenes dalam “Tyds Taal Land en Volkenkude’ XXVIII halaman 352, 355 yang menetapkan tahun 1633 sebagai tahun jadinya Karawang.

Ada juga tulisan ilmuwan Dr. R. Asikin Wijayakusumah dalam “tyds Taalland en volkenkunde’ XXVIII 1937 afl. 2, halaman 188-200 Tyds Batavisch Genot schap DI. 77, 1937 halaman 178-2005 yang menetapkan tahun 1633 sebagai tahun jadi Karawang.

Begitu pula tertulis pada batu nisan makam Penembahan Kyai Singaperbangsa di Manggung Ciparage desa Manggungjaya Kecamatan Cilamaya yang bertuliskan angka 1633-1677 dalam huruf latin dan tulisan Mas Sutakarya berjudul babd Karawang yang menetapkan tahun 1633 sebagai tahun jadi Karawang.

SEJARAH KARAWANG YANG TERTULIS DI MUSIUM PERJUANGAN INDONESIA
Pada zaman Kerajaan Padjadjaran yang dipimpin oleh Sri Baduga Maha Raja, Karawang merupakan salah satukota dari Pajajaran yang merupakan kota Pelabuhan di tepi Sungai Citarum. Bupati Pertama adalah Adipati Kertabumi IV yang dikenal Singaperbangsa yang secara turun temurun menjabat Bupati Karawang, pernah menjadi sebagai bagian dari wilayah kekuasaan kerajaan Mataram dan pemerintah Hindia Belanda sampai datangnya kekuasaan Inggris. Pada masa Pemerintahan Inggris (tahun 1811-1816)

Kabupaten Karawang dihapuskan dan baru dihidupkan kembali sekitar tahun 1820 dan Bupati pertamanya R.A.A. Surianata. Sejarah kedudukan Ibu Kota Kabupaten Karawang adalah :

 Kabupaten Karawang dengan Ibu Kotanya di Karawang dari tahun 1653-1819 (166) tahun.
 Kabupaten Karawang Ibukotanya di Wanayasa dari sekitar tahun 1820-1830 (10) tahun.
 Kabupaten Karawang dengan Ibukotanya di Purwakarta dari tahun 1830-1449
 Melalui keputusan Wali Negara Pasundan tanggal 29 Januari 1949 Nomor 12
Kabupaten Karawang dipecah menjadi 2 yaitu Karawang Barat dengan Ibu Kota
Karawang dan Karawang Timur menjadi Kabupaten Purwakarta dengan Ibu kota
di Subang.
 Dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Barat tahun
1950. Karawang secara resmi dinyatakan sebagai Kabupaten yang berdiri
sendiri dengan Ibukota di Karawang.

Saat ini Kabupaten Karawang dibagi atas 3 Kewedanaan, 12 Kecamatan dan 112 Desa dan ditetapkan bahwa Kabupaten Karawang didirikan pada tahun 1633 Masehi.

Kabupaten Karawang menyimpan banyak catatan sejarah. Rengasdengklok merupakan tempat dimana Soekarno-Hatta dibawa oleh para Pemuda Indonesia untuk secepatnya merumuskan proklamasi kemerdekaan Indonesia sehari sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tepatnya pada tanggal 16 Agustus 1945. Kota Karawang juga menjadi inspirasi sastrawan Chairil Anwar menulis karya Antara Karawang-Bekasi.

Kecamatan Rengasdengklok adalah daerah pertama milik Republik Indonesia, yang telah berani mengibarkan bendera Merah Putih sebelum Proklamasi kemerdekaan Indonesia oleh karena itu selain dikenal dengan sebutan Kota Lumbung Padi Karawang juga sering disebut sebagai Kota Pangkal Perjuangan. Di Rengasdengklok didirikan sebuah monumen yang dibangun oleh masyarakat sekitar, kemudian pada masa pemerintahan Megawati didirikan Tugu Kebulatan Tekad untuk mengenang sejarah Republik Indonesia.

Sebelumnya Karawang memiliki 3 sebutan, sebagian menyebutkan Kerawang adapula yang menyebut Krawang dan terakhir dengan nama Karawang dalam buku miracle sight west java yang diterbitkan oleh Provinsi Jawa Barat dan buku Sejarah Karawang yang ditulis oleh R. Tjetjep Soepriadi disebutkan asal muasal kata tersebut, pertama berasal dari kata 'Karawaan' yang mengandung arti bahwa daerah ini banyak terdapat rawa, hal ini dibuktikan dengan banyaknya daerah yang mengunakan kata rawa di depannya seperti, Rawa Gabus, Rawa Monyet, Rawa Merta dan lain-lain. selain itu berasal dari kata Kera dan Uang yang mengandung arti bahwa daerah ini dulunya merupakan habitat binatang sejenis monyet yang kemudian berubah menjadi kota yang menghasilkan uang, serta istilah lain yang berasal dari Belanda seperti Caravan dan lainnya.

Administratif. Kabupaten Karawang terdiri atas 30 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Karawang.

Potensi.
Di Kabupaten Karawang berdiri beberapa Kawasan Industri, antara lain Karawang International Industry City KIIC, Kawasan Surya Cipta, kawasan Bukit Indah City atau BIC di jalur Cikampek(Karawang)
Di bidang pertanian, Karawang terkenal sebagai lumbung padi Jawa Barat.
Karawang adalah tuan rumah PORPROV Jabar X tahun 2006.

Transportasi. Ibukota kabupaten Karawang berada di jalur pantura. Kabupaten Karawang dilintasi ruas jalan tol Jakarta-Cikampek(Karawang) serta Cipularang (Cikampek(Karawang)-Purwakarta-Padalarang). Cikampek merupakan kecamatan yang berada di bagian timur Kabupaten Karawang. Di Cikampek terdapat stasiun kereta api yang merupakan pertemuan dua jalur utama dari Bandung dan dari Cirebon menuju Jakarta.
by. 2002 01 43 1 011
Continue reading Mengenal Sejarah Karawang

Era Bajak Laut (One Piece)

"Kekayaan, kemasyhuran, kekuasaan. Seorang pria yang memiliki segalanya di dunia ini, Sang Raja Bajak Laut, Gold Roger !"

kalimat yang terakhir di ucapkan oleh Gold Roger, yang mendorong orang di seluruh dunia mengarungi lautan dan memulai "Era Bajak Laut":

"Harta karunku? Aku akan memberikannya, tapi... Carilah ! Aku telah mengumpulkan semua yang ada di dunia ini dan menyembunyikannya di tempat itu"

Berikut adalah kalimat Gold Roger juga yang muncul pada cerita 100: Legenda Dimulai dimana Dragon pertama muncul.

"Warisan cita-cita, takdir waktu, dan impian manusia adalah hal yang tidak akan pernah berakhir. Selama manusia terus mencari arti kebebasannya, hal ini tidak akan pernah bisa dicegah!"

Dan ini adalah kalimat yang diukirkan Roger pada lonceng emas raksasa di Skypiea :

"Dulu aku ada di sini, dan kata-kata ini telah membimbingku sampai akhir"

Setelah kematian Roger, bajak laut di dunia bertambah banyak untuk mencari One Piece, inilah sebabnya era ini disebut dengan nama "Era Bajak Laut" yang kemudian menjadi ancaman besar bagi organisasi Pemerintah Dunia.

Dari sekian banyak kelompok bajak laut yang bermunculan dalam cerita fiktif ini, Kelompok Bajak Laut Topi Jerami (dikenal dengan nama Kelompok Bajak Laut Mugiwara) adalah tokoh utama dalam cerita ini, lambang bendera dari kelompok ini adalah sebuah Jolly Roger (tengkorak yang disilang dengan tulang) biasa dengan tengkorak yang memakai topi jerami.
Cerita ini dimulai ketika Luffy masih kecil, dia bertemu kelompok bajak laut yang singgah di desanya. Kelompok bajak laut tersebut dipimpin oleh Shanks, dan Luffy ingin sekali bergabung dengannya. Luffy menusuk bagian bawah matanya dengan pisau sebagai tanda bahwa ia mempunyai keberanian, tetapi Shanks tetap menolaknya. Setelah Luffy bertemu dengan Higuma, Luffy diculik oleh kawanan perompak gunung dan Luffy dibawanya ke laut. Shanks menolongnya walaupun harus kehilangan sebelah tangannya. Ternyata alasan Shanks menolak Luffy adalah karena dahsyatnya lautan. Kemudian Luffy berjanji akan melebihi Shanks dan menjadi raja bajak laut lalu Shanks memberikan topi jeraminya dan berkata:

"Kuberikan topi berhargaku ini padamu, kelak kau harus mengembalikannya padaku"

Sepuluh tahun kemudian luffy dengan nekad berkelana di lautan dengan perahu kecilnya sambil berkata :

"Pertama-tama aku harus mencari anak buah, sepuluh orang anak buah. Aku juga ingin bendera bajak laut!! AKU AKAN JADI RAJA BAJAK LAUT!!"

Dari awal petualangannya sampai sekarang Kelompok Bajak Laut Topi Jerami baru mempunyai delapan orang anak buah yaitu :
Kapten: Monkey D. Luffy (Harga buruan 300.000.000 Berry)
Divisi Tempur: Roronoa Zoro (Harga buruan 120.000.000 Berry)
Navigator: Nami (Harga buruan 16.000.000 Berry)
Penembak Jitu: Usopp (Harga buruan 30.000.000 Berry)
Koki: Sanji (Harga buruan 77.000.000 Berry)
Dokter: Tony Tony Chopper (Harga buruan 50 Berry)
Ahli Arkeolog: Nico Robin (Harga buruan 80.000.000 Berry)
Tukang Kayu Kapal: Franky (Harga buruan 44.000.000 Berry)
Pemain musik: Brook (Harga buruan 33.000.000 Berry)
Total harga mereka sekarang adalah 700.000.050 Berry. Sejak awal anggota ini telah diprediksikan pihak angkatan laut menjadi ancaman serius bagi dunia. Juga yang dikatakan oleh Admiral Aokiji.
Mungkin tinggal 2 anggota lagi yang akan direkrut luffy. Jadi kita tunggu aja 2 anggota lainnya yang akan menjadi kru kelompok bajak laut topi jerami.
Sayang manga one piece di indonesia terbitnya lama, jadi kita musti sabar nunggunya. Tapi buat mereka yang gak sabaran klik aja disini
Continue reading Era Bajak Laut (One Piece)

Sejarah RSUD Karawang

Kabupaten Karawang terletak di bagian Utara Propinsi Jawa Barat dengan luas wilayah 173.573 Ha atau 3,73% dari luas Propinsi Jawa Barat, yang secara geografis terletak antara
107.20 0 – 107.40 0 Bujur Timur dan 5.56 0 – 6.34 0 Lintang Selatan.
Secara Administratif Kabupaten Karawang mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:
· Sebelah utara batas alam yaitu Laut Jawa
· Sebelah timur Kabupaten Subang
· Sebelah tenggara Kabupaten Purwakarta
· Sebelah selatan Kabupaten Bogor dan Cianjur
· Sebelah barat Kabupaten Bekasi
Keberadaan RSUD Karawang di Jawa Barat adalah sebagai rumah sakit rujukan untuk wilayah IV dan menunjang pelayanan kesehatan karyawan industri. Sejalan dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit ini maka perlu diupayakan suatu rencana strategis Bussines Plan dapat di aplikasikan dalam balanced scorecard, disamping itu juga evaluasi kinerja selama tahun 2007 dan tahun-tahun sebelumnya adalah sasaran dan target yang telah ditetapkan yang diukur sebagai indikator tingkat keberhasilan sebuah misi. Sejarah RSUD Karawang terbagi menjadi 5 periode, dengan masing-masing periode di pimpin oleh orang yang berbeda.

  1. Periode tahun 1952 – 1960
    Rumah Sakit Umum Daerah Karawang merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Karawang yang didirikan pada tanggal 29 Mei 1952, yang digunakan untuk merawat dan mengobati penderita cacar (barak cacar). Pada tahun 1954 rumah sakit ini menjadi Rumah Sakit Umum yang dikepalai oleh seorang dokter umum bernama Dr.Rd.Poedjono. lokasi rumah sakit di Jl.Dr Taruno dengan luas 2,8 Ha.
    Pada tahun 1957 kepemimpinan Rumah Sakit ini beralih dari Dr.Rd.Poedjono ke Dr.Chung Kun Man. Dokter Chung ini mengepalai rumah sakit dari tahun1957 sampai dengan tahun 1960.
  2. Periode tahun 1960 – 1974
    Pada tahun 1960 sampai dengan tahun 1972 rumah sakit ini dipimpin oleh seorang dokter umum yang bernama Dr. J. Suteja. setelah itu kemudian untuk tahun 1972 – 1974 dipimpin oleh seorang dokter spesialis THT yang bernama Dr. Rachmat Soeriaatmadja.
    Pada tahun 1969 rumah sakit umum mengadakan kerjasama dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Kemudian pada tahun 1971 bertempat di kantor Pemda Tk II Karawang ditandatangani program kerjasama antar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta dengan Pemda Karawang yang berisi pemberian bantuan 4 dokter spesialis dasar.
    Mulai tahun 1973 Rumah Sakit Umum Karawang digunakan untuk praktek siswi Aplikasi Perawat Bandung.
  3. Periode tahun 1974 – 1994
    Tahun 1974 kembali RSUD Karawang mengadakan pergantian direktur, Jabatan direktur RSUD Karawang beralih dari Dr. Rachmat Soeriaatmadja ke Dr.H. Sambas Kataatmadja, beliau menjabat dari tahun 1974 sampai dengan 1994.
    Pada tahun 1978 kerjasama antara RSUD Karawang dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia berahir, semua dokter spesialis ditarik kembali ke RSCM. Pada tahun yang sama RSUD Karawang mendapat dua tenaga dokter spesialis yaitu anak dan kebidanan yang merupakan tenaga Depkes yang dipekerjakan di RSUD Kaarawang. Pada tahun 1979 RSUD Karawang mendapat tambahan tenaga spesialis bedah dari Depkes.
    Di tahun 1979 Pemda Kabupaten Karawang mengadakan kerjasama dengan Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung, Akademi Perawat Depkes Bandung dan Akademi Gizi Jakarta untuk menjadi lahan praktek bagi mahasiswa tingkat ahir.
    Pada tahun 1979 Pemda Kabupaten Karawang kembali mendapat dana APBN untuk pembangunan gedung gizi, laundry, gedung perawatan dan gedung klinik rawat jalan. Di tahun 1981 RSUD Karawang kembali mendapat dana APBN untuk membangun kamar bersalin dan kamar jenazah.
    Rumah sakit ini terus berkembang sejalan dengan tuntutan kebutuhan Kabupaten Karawang, dengan terpenuhinya tenaga dokter spesialis sesuai dengan ketentuan 4 spesialis dasar yang bersedia tugas di RSUD Karawang, maka tanggal 11 Juni 1983 berdasarkan SK Menkes No.233-Menkes/SK/FI/1983, RSUD Karawang ditetapkan menjadi Rumah Sakit Kelas C, yang kemudian diperkuat dengan SK Bupati tanggal 29 Agustus 1984.
    Untuk meningkatkan kinerja RSUD Karawang, pada tahun 1993 dengan Peraturan Daerah No. 1 tahun 1993, RSUD Karawang menjadi Rumah Sakit Swadana, yang dikukuhkan dengan SK Bupati No. 910/SK.168-Huk/1993.
  4. Periode tahun 1994 – 2005
    Pada bulan Agustus – Desember 1994 RSUD Karawang dipimpin sementara oleh Dr. Mardhani Sutardjo yang awalnya adalah Wadir Pelayanan RSUD Karawang.
    Mulai tahun 1995 sampai dengan tahun 2006 RSUD Karawang dipimpin oleh seorang direktur yang benama Dr.H.Hanna Permana Subanegara, MARS. Beliau adalah dokter umum pindahan dari RS Serang, yang sedang menjalankan pendidikan S2 Administrasi Rumah Sakit di Universitas Indonesia.
    Tanggal 28 Oktober 1997 Visi RSUD Karawang menjadi Rumah Sakit Kelas B terwujud dengan ditetapkannya RSUD Karawang menjadi Rumah Sakit Kelas B Non Pendidikan melalui SK Menkes RI No. 1230/Menkes/SK/X/1997, kemudian disyahkan oleh Pemda Karawang melalui Perda No. 9 tahun 1999.
    Dalam mewujudkan visi untuk mempunyai rumah sakit dengan sarana dan prasarana memadai dilaksanakan strategi pembuatan dan pengajuan proposal relokasi rumah sakit serta pengajuan permintaan alat-alat medis dan non medis kepada pemerintah pusat c/q Departemen Kesehatan secara bertahap selama 5 tahun, memerlukan biaya sebesar Rp. 177 M, dan tanah seluas 6,6 Ha.
    Tahun 2001 pembangunan tahap pertama untuk relokasi mulai dilaksanakan. Relokasi menempati lahan 6,6 Ha yang berlokasi di Desa Sukaharja Kecamatan Teluk Jambe, Kabupaten Karawang, sekitar 2 km dari lokasi lama.
    Tahun 2002 pembangunan tahap pertama dan kedua selesai meliputi pembangunan gedung administrasi, rawat jalan, IGD, instalasi Ibu dan Anak, Radiologi, Farmasi dan ruang rawatan berkapasitas 66 tempat tidur.
    Tanggal 27 September 2003, gedung tersebut diatas diresmikan oleh Menteri Kesehatan RI dan dioperasionalkan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Karawang dan sekitarnya, karena pembangunan belum selesai seluruhnya, RSUD Karawang dalam kurun waktu 6 bulan beroperasi di 2 tempat yaitu gedung lama meliputi kamar bedah, ruang perawatan dengan kapasitas 200 tempat tidur, kamar bersalin, laundry, gizi dan kamar jenazah. Penunjang pelayanan medis berupa labolatorium, farmasi dan radiologi beroperasi di tempat lama dan tempat baru dengan resiko peralatan dan SDM tebagi dua.
  5. Periode tahun 2005 samapai sekarang
    Pada tanggal 1 April 2004 rumah sakit seluruhnya pindah ke gedung baru dengan kapasitas 165 tempat tidur yang menggunakan peralatan medis lama.
    Tahun 2006 terjadi pergantian direktur, Dr.H.Djoni Darmadjaja, Sp.B, MARS, dari jabatan lama sebagai Wadir Pelayanan diangkat menjadi Direktur.
    Pada bulan Desember 2007, RSUD Karawang telah lulus akreditasi 16 pelayanan dengan kategori penuh tingkat lengkap.
    Pembangunan gedung dari tahun 2001 sampai sekarang telah mencapai 90% dari rencana dan telah menggunakan dana sebesar RP. 74,2 Milyar. Dan untuk penambahan peralatan medis menggunakan dana sebesar 16,4 Milyar atau mencapai 18.2% dari rencana.

by. 2002 01 43 1 011
Continue reading Sejarah RSUD Karawang

Konsep Dasar Informasi

Informasi yang tepat tentang permasalahan yang terjadi sangat dibutuhkan sekali oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan, untuk mencari solusi yang terbaik dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi. Informasi ini berasal dari dari dalam tubuh organisasi maupun dari luar organisasi. Informasi yang datang dari luar organisasi atau lingkungan luar sistem merupakan data yang akan diolah menjadi informasi yang berguna bagi penerima informasi tersebut.
Menurut Turban Rainer Potter Informasi adalah kumpulan dari fakta yang diatur dalam suatu bentuk tertentu sehingga bermanfaat bagi sipenerima informasi.
Menurut James A. O’Brien Informasi adalah data hasil pengolahan yang digunakan untuk kepentingan pemakai.
Menurut McLeod Raymond, Jr “Management Information System” menyatakan bahwa Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti.
Menurut Marshall Informasi adalah data yang telah diatur dan diproses ulang menjadi bentuk yang berarti, informasi dibentuk dari kombinasi data yang diharapkan memiliki arti bagi penerima.

by. 2002 01 43 1 011
Continue reading Konsep Dasar Informasi

Konsep Data

Dalam perancangan dan pengembangan sistem yang berjalan, data mengenai kebutuhan sistem sangat dibutuhkan sekali untuk membantu menganalisis dan memeriksa alur dari sistem itu. Pada prakteknya, data bisa berbentuk formulir, kwitansi, keterangan-keterangan tertulis dan lain sebagainya. Dimana pengertian data adalah sebagai berikut :
Data merupakan gabungan dari beberapa fakta, kejadian dan hasil penelitian atau observasi.
Data adalah fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian dan hal-hal yang penting dalam organisasi. Tiap fakta dengan sendirinya secara relatif tidak ada artinya.

by. 2002 01 43 1 011
Continue reading Konsep Data

Konsep Dasar Sistem

Istilah “Sistem” rasanya sudah tudak asing lagi dalam benak kita, dalam kehidupan sehari-hari istilah ini sering kita dengar atau baca di media elektronik ataupun cetak. Tapi tidak sedikit orang yang mengetahui secara jelas pengertian mengenai sistem tersebut.
Sistem adalah sekelompok elemen yang menjadi satu kesatuan yang saling berhubungan satu sama lainnya untuk mencapai suatu tujuan.
Suatu sistem mempunyai maksud tertentu, maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) atau sasaran (objectives). Arus sumber (data) dialirkan dari input element menuju transformation element, kemudian dialirkan lagi ke output element. suatu mekanisme pengontrolan (control mechanism) memonitor proses pengubahan unruk memastikan bahwa sistem menemukan sasaran (objectives).
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (component), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives).

  • Komponen Sistem (Component)
    Setaip sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu yang lebih besar yang disebut dengan supra sistem.
  • Batas Sistem (Boundary)
    Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scop) dari sistem tersebut.
  • Lingkungan Luar Sistem (Environments)
    Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem.
    Suatu sistem yang berhubungan atau menerima masukan dari lingkungan tersebut, dikatakan sebagai sistem yang terbuka (open system). Sedangkan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luar sistem disebut dengan sistem yang tertutup (closed system). Secara teoritis sistem yang tertutup itu ada, namum kenyata’annya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya sistem yang relatif tertutup.
  • Penghubung Sistem (Interface)
    Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
  • Masukan Sistem (Input)
    Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (Maintenance Input) dan masukan sinyal (Signal Input). Maintenance Input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal Input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
  • Keluaran Sistem (Output)
    Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
  • Pengolah Sistem (Process)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem akademik akan mengolah masukan berupa data mahasiswa dan akademik serta lainnya menjadi keluaran berupa laporan-laporan yang dibutuhkan oleh manajemen.
  • Sasaran (Objectives) Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

by. 2002 01 43 1 011
Continue reading Konsep Dasar Sistem

Tantra Totem

BERIKUT INI ADALAH SEBUAH TANTRA TOTEM KEBERUNTUNGAN CINA
Anda mungkin tidak percaya ini, tapi nasehatnya luarbiasa.
Baca sampai habis, anda akan belajar sesuatu !!!
SATU
Berikan mereka lebih dari yang mereka harapkan dan lakukan itu dengan senang hati.
DUA
Menikahlah dengan pria/wanita yang anda cintai.
Ketika anda beranjak tua, keahlian percakapan mereka akan menjadi sepenting seperti hal lain.
TIGA
Jangan percaya dengan apa yang anda dengar,
Habiskan apa yang anda miliki atau tidur semau anda..
EMPAT
Ketika anda ucapkan, 'Aku mencintaimu' , Seriuslah.
LIMA
Ketika anda ucapkan, 'Maafkan saya', pandang mata orang itu.
ENAM
Tunanganlah sedikitnya enam bulan sebelum anda menikah.
TUJUH
Percayalah pada cinta padangan pertama.
DELAPAN
Jangan tertawakan/remehkan impian orang.
Orang yang tidak punya impian adalah miskin.
SEMBILAN
Cintailah dengan mendalam dan bergairah.
Anda mungkin akan terluka, tapi ini satu-satunya cara untuk menjalani hidup sebenarnya. SEPULUH
Saat terjadi percekcokan/ pertengkaran, Janganlah menyebut nama.
SEBELAS
Jangan menilai orang karena dengan siapa mereka berteman.
DUA BELAS
Bicaralah pelan tapi berpikirlah cepat.
TIGA BELAS
Ketika seseorang mengajukan pertanyaan, yang anda sendiri tidak ingin menjawabnya, tersenyumlah dan tanya, 'Kenapa anda ingin tahu?'
EMPAT BELAS
Ingat bahwa cinta dan kesuksesan besar membutuhkan pengorbanan.
LIMA BELAS
Ucapkan 'berkah bagimu' saat anda mendengar orang bersin.
ENAM BELAS
Ketika anda kalah, jangan lupakan pelajaran yang didapat.
TUJUH BELAS
Hargai diri sendiri;Hargai orang lain;Bertanggung jawab pada semua yang anda lakukan.
DELAPAN BELAS
Jangan biarkan pertengkaran kecil merusak persahabatan yang besar.
SEMBILAN BELAS
Ketika anda sadar telah berbuat kesalahanAmbil langkah segera untuk memperbaikinya. DUAPULUH
Tersenyumlah saat menerima telepon.
Penelpon akan mendengarnya dari suara anda.
DUAPULUH SATU
Habiskan waktu sendirian.
Continue reading Tantra Totem

Asalkan ada ayah

Hmmmm....
Kupandangi Al Quran bersampul kuning keemasan itu.. Warnanya tak pudar walaupun telah sepuluh tahun ia tinggal di rak buku ruang tamuku. Lembarannya tak cacat walaupun sering kubaca. Dan satu kali dalam satu tahun aku memandangi takjub maharku itu seperti ini...
Suamiku baru pulang kerja. Dia tampak lelah.. kusiapkan air hangat untuknya sore ini. Makanan dan minuman kesukaannya telah kuhidangkan dimeja makan lebih awal. Sprei tempat tidur telah aku ganti. Gordin telah kucuci dan kupasang lagi. Seluruh bagian rumah telah aku bersihkan tadi pagi dan selesai sore hari.
“ Kok senyum aja sih dari tadi....??? “ suamiku menegurku.
Aku hanya bisa tertawa kecil. “ gak kenapa – napa ,. Pengen sedekah aje.. he..he...”.
Suamiku membalas senyumanku dan pergi mandi. Saat ditutup, kuamati pintu kamar mandi itu... dan sekeliling rumah ini. Rumah kontrakan penuh kenangan. Sebentar lagi rumah ini akan menjadi milik kami karena pemilik sebenarnya akan pindah keluar kota dan menjualnya pada kami. Suamiku pun bekerja lembur akhir – akhir ini untuk melunasinya.
Malam ini aku dan suamiku menikmati makan malam sebelum isya. Kebetulan anak – anak sedang liburan dirumah neneknya di Bandung dan di Karawang. Rumah jadi terasa sepi. Terdengar suara motor berderu melewati rumah kami sekali waktu. Terdengar pula suara televisi tetangga sebelah rumah dan sesekali tawa mereka. Dari seberang meja makan kupandangi suamiku itu. Baju koko warna biru kesukaannya telah dipakainya. Dia telah siap untuk berangkat ke masjid. Wajahnya tak berubah, masih seperti itu... kalem.
Hmmmm... dia masih tetap dengan pendiriannya, subhanallah...
Pulang suamiku dari masjid aku baru saja selesai mencuci piring.
“ Ayah baru inget. Sepuluh tahun lalu Ayah nikahin bunda ya? Pantes dari tadi senyum aja. Ngerayain yang kaya gitu – gitu gak level kan bunda...?! Nah, mendingan pijetin Ayah nih, Ayah capek banget hari ini.”
Ha..ha..ha.. masih dari dulu emang manja Ayah ini. Tapi tidak saat dia datang kerumahku sepuluh tahun lalu. Aku hanya bisa mendengar percakapan hangat itu dari balik pintu kamarku. Ayahku meragukannya. Yaaah, aku rasa adalah hal yang wajar bila setiap orang tua ingin anaknya hidup berkecukupan. Dan yaaah, memang untuk hidup dijaman sekarang , pekerjaan suamiku yang tidak tetap mungkin tidak bisa mencukupi hidup kami nanti. Maklum lah hanya sebagai seorang security, dan aku pun baru lulus kuliah. Tapi suamiku percaya, insya Allah, Allah akan memudahkannya. Sempat kututup kedua telingaku saat suara ayahku mendominasi percakapan hari itu. Aku hampir saja menangis. Aku tak mau ta’arufku sia – sia. Dan untuk tidak menjadi istri seorang yang saleh seperti dia adalah kerugian bagiku. Namun tak lama ibuku datang ke kamarku dengan tersenyum dan menanyakan jawabanku. Rupanya aku menutup telingaku terlalu lama. Hingga aku tak menyadari bahwa saat itu suamiku tengah memberi pengertian pada ayahku dan akhirnya meyakinkan beliau.
Seminggu pertama aku dan suamiku tinggal dirumah orang tuaku. Karena rumah yang dikontarak suamiku baru bisa dipergunakan setelah seminggu itu, ya rumah ini. Selama seminggu itu dia sibuk sekali. Entah apa saja yang dikerjakannya. Dan setelah minggu itu berlalu, ada rasa khawatir diwajahnya saat ia mengatakan padaku, “ Bunda, di rumah itu... nggak ada apa – apanya “.
Sebenarnya aku dan suamiku berasal dari keluarga yang cukup berada. Hanya saja mungkin ini masalah harga diri bagi kaum lelak , aku juga tidak begitu mengerti. Ditengah kekhawatirannya itu aku katakan padanya, “ Ayah... asalkan ada ember biar Bunda bisa nyuciin baju Ayah, asalkan ada paku dan tali biar Bunda bisa ngejemur, asal ada api biar Bunda bisa masak buat Ayah, asal ada alas buat kita tidur, asal ada kain buat nutup jendela, asal ada sapu biar rumah kita tetap bersih, asal ada cukup air, asal bisa beli bayam dan tempe, dan selang hari kita shaum... insya Allah, itu bukan masalah bagi Bunda “.
Ia tersenyum, masih dengan tatapan yang sendu itu. Hhh... aku jadi sedih. Sejak ta’aruf dulu, dia telah mengatakan segala kemungkinan hidup kita nanti. Dan aku telah menyatakan kesiapanku... insya Allah, aku sanggup menghadapi apapun... bersamanya....
Esok harinya kamipun pindah. Selama seminggu itu memang aku tidak diizinkannya untuk melihat kontrakan itu. Dan saat aku sampai disana... Subhanallah..., ruang tamu mungil dengan perabotan terbuat dari rotan yang cukup diduduki empat orang saja. Rak buku yang biasa kulihat dirumahku menjadi penghalang ruang tamu dengan ruang makan. Rak buku itu memang dibuatkan khusus oleh ayahku untukku. Beliau tahu hobiku membaca buku. Wah , pantas saja aku tak melihat rak itu dirumah akhir – akhir ini. Aku melihat – lihat seluruh rumah itu. Ruang makan yang sederhana hanya tersedia dua bangku disitu dengan meja kecil yang cukup untuk makan kita berdua saja. Dikamar tidur ternyata telah ada sebuah tempat tidur, lemari baju dan meja hias. Disebelah kamar itu ada ruangan kosong, untuk kamar anak – anak kelak. Didapur telah ada peralatan masak hadiah dari ibuku dan ibu mertuaku. Dibagian belakang rumah itu ada kamar mandi. Diluarnya telah ada sapu injuk dan sapu lidi plus tempat sampah. Ditempat mencuci ada ember dan gayung, semua jendela telah bergordin. Belum sempat aku mengomentari rumah itu, suamiku berkata, “ Bunda... Ayah lupa beli tali sama paku buat jemuran”.
Hi..hi...hi.. aku tertawa cekikikan. “ Bunda kira rumahnya bener – bener kosong nggak ada apa – apanya”.
“ Yaaaah... maksud Ayah gak ada apa – apanya dibandingkan dengan rumah Bunda”.
Hi..hi..hi.. Ayah...Dulu yang kupinta pada Allah adalah hanya seorang suami seperti Ayah, yang sholih, yang bisa jadi imam buat bunda agar tetap istiqomah dalam islam, yang sayang pada Bunda dan keluarga, yang optimis, yang mau usaha, tawakal.
Jadi dimanapun kita tinggal, seperti apapun keadaanya, sekurang apapun fasilitasnya, asalakan ada Ayah... hidupku udah lengkap.
V-ra 88 (14/12/07 08:17 WIBB)
Continue reading Asalkan ada ayah