Bulan Pagi

Sungguh kamu bagai bulan di pagi hari yang selalu menampakan ketenangan, ya meskipun suara-suara burung “gelecok” menohok senyummu, wajahmu tetap menyiratkan kelembutan. Bila aku bersedih kau sering menghiburku. Oh ... kamu telah menuntaskan hari-hari sepiku, kamu bagaikan kunang-kunang yang memberi arti dalam gelap keputus asaanku.

Aku masih teringat nasehatmu bulan pagi. “sudahi saja semuanya, jangan terlalu disesali kegagalan itu. Di dunia ini masih ada banyak manusia yang lebih menderita dari kamu. Tapi mereka masih bisa tersenyum, dan aku percaya kamu orang yang tegar, tersenyumlah...”.


Bulan pagi walaupun aku telah menyakiti hatimu, tapi kamu tampak tenang seperti bulan di pagi hari, ya itu semua terjadi karena kehilapanku. Cuma ada kabut semu yang mengambang dibening matamu seperti menyendu namun diam. Bulan pagi aku minta maaf atas semua kehilapanku, bulan pagi aku tahu kau tak mungkin bisa memaafkanku.

Bulan pagi mengapa kau selalu diam bila didekatku kali ini. Sikap mu masih setenang bulan diwaktu pagi, tak tersirat sedikitpun riak penyesalan atau kecewa, malah raut wajahmu kali ini... sedikit tanpa perasaan.

by. cholay 2.3